Thailand dan Singapura Unggul dalam Kartu Laporan Pengendalian Tembakau ASEAN; Indonesia Terendah.
Bangkok, 24 Januari 2024 – Thailand, diikuti oleh Singapura, meraih peringkat tertinggi dalam kartu skor (scorecard) pengendalian tembakau 2023 yang diluncurkan oleh Southeast Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA) menjelang sesi kesepuluh Konferensi Negara-negara yang mengaksesi/ratifikasi WHO Framework Convention on Tobacco Control (FCTC, Kerangka Konvensi Pengendalian Tembakau), yang akan berlangsung di Panama dari 5 hingga 10 Februari 2024.
Penghargaan Tobacco Control Champion juga diberikan SEATCA kepada Thailand dan Kamboja atas aksi-aksi yang dapat dijadikan contoh bagi negara lain di tahun 2023. Kementerian Kesehatan Thailand mendapatkan pengakuan atas upayanya melindungi anak-anak dengan mempertahankan pelarangan perangkat rokok elektronik, sementara Kementerian Pariwisata Kamboja mendapatkan penghargaan atas upayanya mempromosikan kota pariwisata bebas asap rokok.
SEATCA meluncurkan Kartu Skor FCTC melalui acara virtual yang dihadiri oleh perwakilan dari pemerintah dan organisasi masyarakat sipil dari 40 negara, termasuk Yang Mulia Dr. Chanthanom Manithip, Sekretaris Tetap Kementerian Kesehatan Laos dan Ketua Pertemuan Pejabat Tinggi ASEAN Pilar Pembangunan Kesehatan.
“SEATCA mengucapkan selamat kepada Thailand dan Kamboja atas aksi tegas mereka untuk melindungi kesehatan masyarakat yang dapat dijadikan teladan bagi negara-negara lain,” kata Dr. Ulysses Dorotheo, Direktur Eksekutif SEATCA.
“Kartu Skor FCTC edisi keempat ini menunjukkan bahwa meskipun ada kemajuan, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk melindungi masyarakat, terutama pemuda, dari bahaya tembakau dan industri tembakau,” ujar Dorotheo.
Menurut SEATCA, Kartu Skor FCTC masyarakat sipil-nya meninjau dan mengingatkan pemerintah ASEAN terkait kewajiban mereka untuk melaksanakan langkah-langkah pengendalian tembakau berbasis bukti yang sejalan dengan WHO FCTC, di mana hampir semua Negara Anggota ASEAN telah meratifikasinya.
Pada tahun 2023, Kartu Skor menunjukkan semua Negara Anggota ASEAN kecuali Malaysia (Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam) telah meningkatkan skor keseluruhan mereka dari tahun 2021. Namun, enam negara (Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, dan Vietnam) masih mendapatkan skor di bawah 50%, dengan Indonesia memiliki skor terendah (20,23%).
Singapura dan Filipina memiliki kebijakan pajak tembakau yang baik, sementara Thailand dan Vietnam unggul dalam pendanaan pengendalian tembakau. Thailand dan Singapura juga menonjol dengan kebijakan kemasan tembakau standar (standardized packaging) mereka, menjadikan kedua negara tersebut sebagai yang pertama dan satu-satunya di Asia yang menerapkan langkah ini.
Kartu Skor FCTC dari SEATCA juga menyoroti kesenjangan kebijakan yang perlu ditangani. Dibandingkan dengan skor tahun 2021, Filipina mengalami kemunduran dalam menanggapi intervensi industri tembakau. Semua negara perlu terus meningkatkan pajak agar sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan terus membuat produk tembakau menjadi kurang terjangkau. Indonesia tertinggal hampir di semua upaya pengendalian tembakau, termasuk pelarangan semua iklan rokok, lingkungan bebas rokok, ukuran peringatan kesehatan bergambar yang besar, dan upaya mencegah intervensi industri tembakau.
Kontak: Val Bugnot, Manager Media dan Komunikasi, SEATCA
Email: val@seatca.org Telepon: +63917312460
Tentang Seatca
SEATCA merupakan aliansi non-pemerintah multi-sektoral yang mempromosikan kesehatan dan menyelamatkan nyawa dengan membantu Negara-negara Anggota ASEAN untuk mempercepat dan secara efektif menerapkan upaya pengendalian tembakau sesuai WHO FCTC. SEATCA mendapatkan pengakuan dari berbagai pemerintah, lembaga akademis, dan masyarakat sipil karena upayanya memajukan pengendalian tembakau di Asia Tenggara. WHO memberikan Penghargaan Hari Tanpa Tembakau Se-Dunia kepada SEATCA pada tahun 2004 dan Penghargaan Pengakuan Khusus Direktur Jenderal WHO pada tahun 2014.