Indonesia “Juara 1” Perokok Laki-Laki Dunia: RUKKI Desak Pengendalian Tembakau yang Lebih Ketat

Indonesia kembali menjadi sorotan dunia. Bukan karena prestasi olahraga atau inovasi teknologi, melainkan karena predikat yang menyedihkan: negara dengan jumlah perokok laki-laki tertinggi di dunia. Data dari World Population Review 2025 menyebutkan bahwa 74,5% pria di Indonesia adalah perokok aktif—angka yang mengejutkan dan mengkhawatirkan.

Viral di media sosial, unggahan tokoh publik Muhammad Abduh Tuasikal menampilkan “sertifikat penghargaan” satir untuk Indonesia sebagai juara satu perokok laki-laki dunia. Unggahan itu menggambarkan ironi pahit: budaya merokok begitu dilegalkan hingga menjadi kebanggaan semu, sementara dampak kesehatan dan sosialnya terus memburuk.

Menanggapi hal ini, Ruang Kebijakan Kesehatan Indonesia (RUKKI) menyatakan keprihatinan mendalam. Fenomena ini bukan semata-mata masalah individu, tetapi bukti nyata bahwa kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia sangat lemah. Rokok masih dijual bebas tanpa batasan usia yang ketat, promosi rokok menjamur di media dan ruang publik, bahkan menyasar anak-anak dan remaja.

“Angka ini adalah tanda bahaya. Kita tidak bisa lagi menutup mata. Indonesia sedang menghadapi krisis kesehatan akibat kegagalan dalam pengendalian tembakau,” tegas pernyataan resmi dari RUKKI.

RUKKI menyerukan agar pemerintah segera memperkuat regulasi pengendalian tembakau secara menyeluruh. Langkah-langkah yang perlu segera dilakukan antara lain:

  • Meratifikasi FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) yang hingga kini belum ditandatangani Indonesia.
  • Melarang total iklan, promosi, dan sponsor rokok, terutama di dekat sekolah dan ruang publik.
  • Menaikkan harga rokok melalui cukai tinggi agar tidak terjangkau anak-anak dan remaja.
  • Memastikan penegakan hukum terhadap pelanggaran penjualan rokok kepada anak di bawah umur.

Bagi masyarakat, RUKKI mengajak untuk bersama melindungi generasi muda. Normalisasi merokok harus dihentikan. Orang tua, guru, tokoh agama, dan influencer publik perlu menjadi teladan untuk gaya hidup sehat dan bebas rokok.

“Pengendalian tembakau bukan hanya urusan kebijakan, tapi juga soal keberpihakan pada masa depan bangsa,” tambah RUKKI.

Dengan terus membiarkan industri tembakau memegang kendali, Indonesia akan terus merugi—dari sisi kesehatan, ekonomi, hingga produktivitas generasi mudanya. Saatnya kita sadar bahwa pengendalian tembakau adalah investasi jangka panjang untuk melindungi rakyat dan masa depan negeri.

.

.

.

#PengendalianTembakau – Pengendalian Tembakau dari RUKKI (Ruang Kebijakan Kesehatan Indonesia)
Program Pengendalian Tembakau bisa cek disini
Laporan Pengendalian Tembakau Setiap Edisi disini

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

fourteen − twelve =

Chat Kami disini!
1
Scan the code
Halo👋
Apa yang bisa kami bantu?