
📍 Pengantar Rokok elektrik atau vape banyak dipromosikan sebagai alternatif rokok yang lebih aman. Namun, klaim ini mulai diragukan setelah berbagai penelitian menunjukkan bahwa produk ini tetap mengandung zat adiktif utama: nikotin. Dalam konteks kesehatan masyarakat, penting untuk memahami bagaimana nikotin hadir dalam vape, bagaimana mekanisme kerjanya di tubuh, dan apa dampak jangka panjangnya.
🧪 Kandungan Nikotin dalam Produk Vape Sebagian besar produk rokok elektrik di pasaran mengandung nikotin dalam konsentrasi yang signifikan. Misalnya, pod vape merek JUUL di Amerika Serikat mengandung nikotin hingga 5% (59 mg/mL), yang setara atau lebih tinggi dari satu bungkus rokok konvensional. Konsentrasi ini bisa berbeda-beda tergantung merek, jenis pod, dan formulasi e-liquid (cairan vape).
Berdasarkan laporan dari Johns Hopkins Medicine dan CDC:
- Konsentrasi nikotin dalam e-liquid umumnya berkisar antara 18 mg/mL (1,8%) hingga 59 mg/mL (5%)
- Produk dengan nikotin salt (nikotin yang diubah menjadi bentuk yang lebih mudah diserap tubuh) meningkatkan kadar nikotin dalam darah dengan cepat
- Pengaturan daya (voltase) pada perangkat vape juga mempengaruhi jumlah nikotin yang dihantarkan ke paru-paru pengguna
🔬 Nikotin Salt vs. Freebase Dalam vape modern, nikotin seringkali disajikan dalam bentuk salt nicotine (nikotin garam). Formulasi ini lebih halus dan tidak menimbulkan rasa “throat hit” sekuat freebase nicotine (nikotin dasar), sehingga memungkinkan pengguna menghirup lebih banyak nikotin tanpa merasakan iritasi. Akibatnya, risiko ketergantungan nikotin dapat meningkat drastis, terutama pada pengguna muda.
🎯 Efek Nikotin pada Tubuh Nikotin bekerja sebagai stimulan yang memengaruhi sistem saraf pusat. Ketika dihirup, nikotin memasuki paru-paru dan diserap ke dalam aliran darah, mencapai otak hanya dalam 10-20 detik. Dampak langsungnya termasuk:
- Meningkatkan detak jantung dan tekanan darah
- Melepaskan dopamin, menciptakan efek euforia dan meningkatkan ketagihan
- Mengganggu perkembangan otak pada remaja
- Mengganggu sistem reproduksi dan sistem metabolisme tubuh
🧠 Ketergantungan pada Nikotin Vape Studi dari CDC menunjukkan bahwa penggunaan vape oleh remaja menyebabkan peningkatan signifikan pada ketergantungan nikotin. Banyak dari mereka yang sebelumnya tidak merokok justru menjadi pengguna nikotin setelah menggunakan vape. Mekanisme ini disebut sebagai gateway effect — membuka jalan ke ketergantungan zat lain.
📉 Tantangan Regulasi Di Indonesia, regulasi rokok elektrik masih tergolong longgar. UU No. 17 Tahun 2023 telah menyatakan bahwa rokok elektrik merupakan produk zat adiktif, namun belum ada pengaturan rinci terkait kadar nikotin maksimal, pelabelan risiko kesehatan, serta pembatasan akses bagi anak dan remaja. Padahal, negara-negara seperti Australia, Singapura, dan Thailand telah menerapkan pembatasan ketat hingga pelarangan total terhadap produk vape.
📚 Referensi:
- Centers for Disease Control and Prevention (CDC). E-cigarettes and Youth: What Educators and Parents Need to Know.
- Johns Hopkins Medicine. “The Truth About Vaping.” 2022.
- Kementerian Kesehatan RI. Webinar Nasional: Bahaya Rokok Elektrik, 2023.
- WHO. Tobacco Product Regulation: Building Laboratory Testing Capacity, 2021.
📝 Penutup Nikotin tetap menjadi ancaman kesehatan utama dalam produk vape. Kandungan yang tinggi, formulasi adiktif, dan pemasaran agresif pada generasi muda menjadikan vape sebagai pintu masuk baru menuju ketergantungan nikotin. Perlu tindakan cepat dalam bentuk regulasi, edukasi publik, dan advokasi kebijakan untuk mencegah krisis kesehatan di masa depan.
Apa itu RUKKI?
Ruang Kebijakan Kesehatan Indonesia (RUKKI) adalah sebuah organisasi yang berdiri pada 7 Juli 2023 Sesuai SK Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU-0010571.AH.01.04 tahun 2023 , dengan misi utama mendorong integrasi isu kesehatan dalam seluruh aspek kebijakan publik di Indonesia. Melalui pendekatan advokasi, riset, dan pengembangan kebijakan, RUKKI berkomitmen untuk menciptakan perubahan nyata dalam kesehatan masyarakat, dengan menekankan pentingnya kebijakan yang berbasis bukti, independen, dan berpihak pada kepentingan publik.
Sebagai wadah kolaboratif lintas sektor, RUKKI aktif memperjuangkan pengendalian tembakau, perlindungan anak dari paparan zat adiktif, serta pembentukan regulasi yang mendukung lingkungan hidup yang lebih sehat. Kegiatan advokasi, edukasi, dan penelitian menjadi pilar utama kerja RUKKI dalam memastikan bahwa kesehatan menjadi prioritas dalam proses pengambilan keputusan publik di Indonesia.
🔗 Program Pengendalian Tembakau bisa cek di sini:
👉 https://rukki.org/category/program-advokasi-pengendalian-tembakau/
📊 Laporan Pengendalian Tembakau Setiap Edisi tersedia di:
👉 https://rukki.org/laporan-indeks-gangguan-industri-tembakau/